Panorama Sawah Jadi Tujuan Wisata
Sabtu, 7 Mei 2011 - 10:46 WIB
http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/05/07/panorama-sawah-jadi-tujuan-wisata
BERBAGAI cara dilakukan untuk menarik wisatawan. Dan suguhan apa saja, kalau dikelola dengan bagus dan rapi, tentu akan menarik perhatian wisatawan tersebut, contohnya menjual keindahan alam, meski hal itu tadinya yang biasa dilihat sehari-hari.
Menjual potensi alam yang memiliki nilai jual untuk dijadikan obyek wisata, kini bukan saja hanya dapat dibidik pemerintah, terutama pemerintah daerah, tapi swasta terbuka luas memburu potensi alam itu.
Mereka ramai-ramai memburu obyek wisata alam yang masih perawan untuk dikembangkan, kemudian dijual ke pengunjung sebagai salah satu kebutuhan dalam hidupnya.
Di Jalan Raya Bandung-Nagreg-Limbangan, tepatnya di Desa Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung, ada Bale Tineung Wisata Sawah yang dikembangkan swasta.
Yakni obyek wisata sawah yang dibuat indah, sehingga menarik hati pengunjungnya. Ini merupakan salah satu bukti nyata potensi wisata perawan yang kini dikembangkan pihak swasta.
Meski usianya baru mencapai lima tahun, tapi potensi alam yang ada di daerah itu, kini sudah mampu menjadi daerah tujuan wisata (DTW).
Dalam usia lima tahun, DTW Bale Tineng Wisata Sawah atau yang lebih dikenal wisata Asep Trowberry, memang lagi lucu-lucunya. Pembangunan sarana fisik sebagai penunjang sarana wisata terus dilakukan.
Beberapa obyek wisata yang dapat ditawarkan ke pengujung kini terus dibenahi supaya memiliki nilai jual yang memuaskan di mata pengujung.
BERBENTUK TERASIRING
Konsep pengembangan daerah tujuan wisata yang ditawarkan dan diterapkan pengusaha H. Asep Haelusna, yakni back to nature (kembali ke alam). Lahan seluas 6 hektar kini disulap menjadi DTW yang unik, indah dan mempesona.
Hamparan sawah, bukti, sungai dan pematang sawah yang ada di areal itu sejak tahun 2005 terus dipoles hingga mampu berdiri daerah wisata yang tak kalah keindahannya dibanding wisata lain yang ada di wilayah Kabupaten Bandung.
Asep, menceritakan, awalnya tahun 2005 setelah melakukan survei menemukan adanya keindahan alam berupa sawah yang berbentuk terasiring.
Terasiring yang dimiliki daerah itu, apalagi jika dilihat dari atas persis pemandangan terasering di Ubud Bali. Karena itu, tak sedikit pengunjung baik lokal maupun dari luar negeri selalu menyebutnya terasiring semi Ubud Bali.
BANGUN SAUNG
Untuk menjual keindahan sawah itu, pria jebolan seni rupa IKIP (UPI) Bandung, mencoba membangun 29 tabel (saung) tempat makan yang posisinya menghadap ke pemandangan areal sawah.
Awalnya saung yang dibangun hanya sebatas tempat transit perjalanan Bandung-Nagreg-Tasikmalaya, namun usaha tersebut ternyata mendapat sambutan yang meriah dari pengunjung.
Seiring membludaknya tamu, Asep terus melakukan pengembangan hingga kini lahannya terus meluas hingga 6 hektar.
Saung pun terus bermunculan dan jumlahnya mencapai 73 yang dilengkapi mesjid serta penginapan.
Di tempat ini pengunjung bisa juga menikmati berbagai jenis sajian kuliner yang diolah di tempat tersebut.
Dari sekian banyak kuliner yang bisa dipesan dan disuguhkan, di tempat wisata ini diam-diam memiliki dua jenis kuliner yang dijadikan andalan.
Sebut saja, nasi liwet non koresterol dan minuman juice yang kadar strowberry-nya hampir 100 persen.
Nasi liwet yang bisa disantap manakala terserang lapar, memang bukan sembarangan liwet seperti yang kita sering dapati. Liwet ini dimatangkan dikastrol atau kendil, setelah diberi racikan rempah-rempah yag memiliki korelasi dengan kesehatan tubuh.
Dalam meracik liwet ini, demikian sang pionir wisata sawah Asep, diciptakan dengan konsep lebih mengedapankan cita rasa. Liwet yang sudah matang dengan bau aroma khas itu, sudah bisa disajikan manakala kita memesannya.
RUTE perjalanan menuju obyek wisata ini tergolong cukup mudah. Jika pengunjung berasal dari Jakarta dan sekitarnya, maka kendaraan pribadi bisa meluncur dari Jakarta menuju Bandung melalui Tol Purbalenyi.
Dari pintu Tol Cileunyi, kendaraan bisa melaju ke arah Tasikmalaya melalui jalur Malangbong.
Setelah melewati turunan Nagreg, kita harus pelan lantaran tempat wisata ini sudah dekat dan lokasinya berada di sebelah kiri (Bale Tineung Wisata Sawah Asep Strawbery).
Jika pengunjung menggunakan kendaraan umum, dari Jakarta bisa naik kendaraan umum (bus) yang ke Banjar atau Tasikmalaya. Ketika sudah memasuki turunan Nagreg, kita harus hati-hati karena obyek wisata sudah dekat. Minta bantuan kondektur untuk berhenti di obyek wisata Asep Strawbery.
Manakala kendaraan pribadi datang dari arah Pangandaran, Jawa Tengah, Tasikmalaya, kendaraan harus berhenti sebelum tanjakan Nagreg. Posisi obyek wisata Asep Strawbery berada di sebelah kanan jalan raya. Menggunakan angkutan umum naik bus atau elf yang menuju Bandung, atau Jakarta, kemudian minta berhenti di Asep Strawbery. sebelum tanjakan Nagreg. Mudah bukan?(dono darsono/ds)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar